Sahabat Assyifa yang berbahagia…..
Wanita dan kecantikan, bagaikan
dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, saling berkaitan. Karena itu
wanita mana pun pasti senang jika dipuji cantik. Dan tiap orang punya kriteria
sendiri-sendiri soal kecantikan ini. Bak kata pepatah, kecantikan tidak
terletak pada wajah seseorang tapi pada mata yang memandang.
Jadi Muslimah jangan khawatir,
karena pada dasarnya semua wanita itu cantik. Tapi bukan berarti, muslimah
tampil apa adanya aja. Melakukan usaha-usaha agar bisa tampil cantik dan
menawan hati, apalagi untuk suami dan keluarga dalam Islam menganjurkan untuk
itu.
Didalam Alquran pun Allah SWT berfirman , “Hai
Anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasuki) masjid, makan dan
minumlah dan jangan berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang
yang berlebih-lebihan”(QS. Al-A’raf ayat 31).
Dari ayat di atas jelas terlihat bahwa kita
juga diperintahkan untuk memakai pakaian yang indah-indah terutama ketika
memasuki mesjid. Namun ada batasannya yaitu tidak berlebih-lebihan. Maka usaha
untuk memelihara kecantikan asal dilakukan dengan tujuan yang benar dan tidak
berlebihan, adalah dibenarkan bahkan dianjurkan. Karena itu mempercantik dan
merawat tubuh adalah bagian dari ibadah.
Sesuai dengan sabda Rasulullah
yang bahwa, “Sesungguhnya Allah itu indah dan mencintai keindahan.” Itu
artinya, agar kita mendapat kecintaan-Nya kita harus memelihara keindahan. Kita
adalah mahkluk yang diciptakan Allah SWT dengan indah, maka sudah selayaknya
kita bersyukur atas nikmat ini, salah satu bentuk rasa syukur kita yaitu dengan
menjaga dan memelihara kerapihan dan kebersihan diri. Seperti Motto Griya Sehat
Assifa nih…. Jagalah Amanah Sehat Dan Cantikmu…… In sya Allah.
Tubuh kita ini hanya titipan
dari Sang Pencipta, suatu hari nanti akan diminta pertanggungjawabannya. Kita
lahir dalam keadaan sehat berbadan lengkap maka kita harus menjaganya agar
kelak saat Allah memanggil kita dalam keadaan usia tua yang beriman, berilmu
dan sehat.
Diriwayatkan pula dari musnad
Imam Ahmad dari shahabat Usamah bin Suraik , bahwasanya Nabi bersabda,
كُنْتُ عِنْدَ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَجَاءَتِ اْلأَعْرَابُ، فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، أَنَتَدَاوَى؟ فَقَالَ: نَعَمْ يَا عِبَادَ اللهِ، تَدَاوَوْا، فَإِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ لَمْ يَضَعْ دَاءً إِلاَّ وَضَعَ لَهُ شِفَاءً غَيْرَ دَاءٍ وَاحِدٍ. قَالُوا: مَا هُوَ؟ قَالَ: الْهَرَمُ
“Aku
pernah berada di samping Rasulullah b. Lalu datanglah serombongan Arab dusun.
Mereka bertanya, “Wahai Rasulullah, bolehkah kami berobat?” Beliau menjawab:
“Iya, wahai para hamba Allah, berobatlah. Sebab Allah I tidaklah meletakkan
sebuah penyakit melainkan meletakkan pula obatnya, kecuali satu penyakit.”
Mereka bertanya: “Penyakit apa itu?” Beliau menjawab: “Penyakit tua.” (HR. Ahmad, Al-Bukhari dalam Al-Adabul Mufrad, Abu Dawud, Ibnu
Majah, dan At-Tirmidzi, beliau berkata bahwa hadits ini hasan shahih. Syaikhuna
Muqbil bin Hadi Al-Wadi’i menshahihkan hadits ini dalam kitabnya Al-Jami’
Ash-Shahih mimma Laisa fish Shahihain, 4/486)
Tua tidak dapat dihindari
sahabat, tetapi bagaimana kita bisa menjadikan tua yang sehat secara lahir dan
batin. Yuk kita persiapkan usia tua kita dengan sehat.
Salam Sehat
Jombang, 23 Februari 2017
#Griya Sehat Assyifa#
Dianasari_Syifa